Kok Bisa Kali Diterlantarkan, Kinerja Sudin Kebersihan Jakut Dipertanyakan?
JAKARTA, HR – Sejumlah kali penghubung (PHB) di Jakarta Utara terlihat kotor dan terlantar. Hal itu terpantau di sejumlah titik terkait keberadaan sejumlah kali kotor dan diabaikan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara.
Terabaikannya penanganan kali PHB oleh pihak Kebersihan sejak Kasudin Bondan Dyah Ekowati kinerjanya setengah hati dan ketidak mampunnya mengenal titik lokasi PHB di wilayah yang dipimpin.
Mantan Lurah Menteng, Jakarta Puasat yang sudah enam bulan didaulat memimpin Sudin Jakut belum bisa berbuat banyak dalam mewujudkan Jakarta bebas banjir dan bebas sampah.
Buruknya kinerja Bondan, menjadi pertanyaan di kalangan bebagai komunitas di Jakarta Utara yang hingga saat ini belum menjalankan tupoksinya dengan maksimal untuk melakukan monitoring di lokasi kali PHB yang jorok dan menggangu pemandangan.
Penelusuran HR selama tiga bulan terakhir seperti kali layar bendungan Melayu hingga kali Pinang di kecamatan Koja terpantau hampir setiap hari para petugas kebersihan baik Sudin maupun Kasi Kecamatan kebanyakan jadi penonton dan mengabaikan keberadaan sampah dalam kali yang menghambat saluran air.
Ironisnya, keberadaan kali tersebut hanya berjarak kurang lebih 700 meter dari kantor Sudin Kebersihan Jakut, tak mampu diatasi. Padahal kesibukan Kasudin hampir setiap hari kebanyakan hilir mudik di lokasi hanya jadi penonton.
Hal yang sama juga terjadi di kecamatan Cilincing dan Tanjung Priok, penanganan sampah di kali PHB sangat minim mengakibatkan aliran air terkendala karena banyak sampah.
Amburadulnya penanganan sejumlah kali di ketiga kecamatan, membuktikan kepemimpinan Bondan kurang bersinergi dengan jajarannya yang seolah bekerja sendiri-sendiri, tanpa arahan yang jelas dari pimpinan. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kasudin Kebersihan Jakut Bondan Dyah Ekowati selalu keluar kantor. ■ lisbon