Kadis Kesehatan Bungo Persulit Honorer
BUNGO, HR - Kinerja Kepala Dinas Kesehatan Bungo dinilai sudah berlebihan. Kenapa tidak, baru-baru ini sejumlah pegawai honorer turun melakukan aksi demonstrasi mereka meminta pertanggungjawaban pimpinan yang tidak mau membayarkan ratusan tenaga honorer selama 2 bulan, Januari dan Februari.
Selain itu para honorer pun diwajibkan membayar kepada petugas sebagai jasa pembuatan SK tenaga honor. Ketika para honorer melakukan aksi demo pun tidak luput memberi ancaman. Menariknya Kepala Dinas Kesehatan Bungo Dr Nurva Usdianty mengatakan kepada para honorer, “Salah kalian kenapa mau honor dan kenapa tidak ambil SK-nya?”.
Kadis Kesehatan Bungo yang sudah dua kali didemo untuk mundur dari jabatannya karena kinerjanya dianggap tidak becus, ini ternyata tidaklah jera atau berusaha untuk melakukan pembenahan kinerjanya tapi malah menjadi-jadi.
Ia kembali membuat ulah dengan cara mewajibkan honor perawat dan honor bidan mengambil sertifikat dengan biaya Rp 2 juta-2,5 juta per satu honorer, jika tidak SK honor 2016 tidak akan diperpanjang. Jumlah honorer kesehatan di Kabupaten Bungo sebanyak 483 orang. Bisa dihitung berapa angka rupiah yang terkumpul jika dikalikan.
Hal ini diakui oleh honorer di puskesmas dalam Kota Muara Bungo,”Kami yang hanya digaji Rp 800.000 per bulan disuruh mengambil sertifikat 2 juta-2,5 juta mana sanggup Pak, bagi orang tuanya yang kaya mereka menyanggupi, sementara kami honor yang dibayarkan tidak sanggup,” ujarnya.
Tak hanya itu, ironisnya lagi, honor pun cuma dibayar bulan Maret sementara bulan Januari dan Februari tidak dibayarkan dengan alasan masa evaluasi padahal rata-rata honorer sudah di atas 2 tahun bekerja.
Ketika persoalan ini dikonfirmasi, Rabu (15/4), Dr Nurva Usdianty mengelak untuk dikonfirmasi dengan alasan sibuk, ”Maaf saya sibuk karena persiapan untuk menyambut kedatangan tamu PM Norwegia,”. ■ tim
0 komentar :
Posting Komentar
Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.