Breaking News
Selasa, 21 April 2015

Pengangguran Ancam Pemuda Jadi Teroris

CIAMIS, HR - Isu dunia yang paling hangat dibicarakan dan sangat mengancam masa depan Indonesia saat ini adalah radikalisme dan terorime. Dua hal tersebut, lebih bahaya dari ledakan penduduk dunia dan ancaman nuklir ataupun bio kimia.

Hal tersebut disampaikan Dandim 0613 Ciamis, Letnan Kolonel (Letkol) Rudy Jan Pribadi dalam acara Sinergitas Penanggulangan Terorisme dan Radikalime di Kabupaten Ciamis.

Masih menurut Letkol Rudy Jan Pribadi, salah satu kelompok yang menganut faham radikalisme adalah Islamic State in Iraq and Syam atau ISIS. “Dari namanya sangat mempesona, sehingga banyak orang muslim yang terkecoh. Di Indonesia sendiri bahkan pernah ada aksi dukungan pada kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi ini,” paparnya di hadapan para pejabat dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Ciamis, Rabu (15/04).

Target dari ISIS sendiri adalah untuk membentuk negara di Timur Tengah yang meliputi Iraq dan Suriah, lanjut Letkol Rudy Jan Pribadi. Untuk menambah kekuatan dan ekistensi, ISIS menyebarkan fahamnya ke seluruh dunia. Salah satunya Indonesia yang menjadi ladang yang sangat subur untuk penyebaran faham tersebut. Karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

Letkol Rudy Jan Pribadi juga menerangkan, sasaran ISIS adalah generasi muda yang frustasi karena tidak mendapatkan pekerjaan. Alasan orang masuk ISIS selain terjebak dalam konsep jihadnya yang sesat, juga keputusasaan tentang masa depan orang tersebut karena tidak mempunyai pekerjaan.

“Dengan diiming-imingi 1.500 dolar Amerika perbulannya, membuat mereka tergiur. Padahal, kalau kita ke sana untuk mati, buat apa juga uangnya,” lanjutnya.

Salah satu kasus, terjadi baru-baru ini di Ciamis. Lima orang warga Ciamis ditangkap di Turki, mereka diduga hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Bahkan, menurut keterangan salah satu korban, keberangkatan ia ke Timur Tengah, selain untuk belajar, ia juga bermaksud bekerja di sana.

Maka, solisinya, menurut Dandim, pemerintah harus mampu menyediakan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat. “Dengan mandiri dan lapangan kerja yang luas akan mengurangi anak lulus sekolah frustasi karena tidak bekerja. Ini dapat mengurangi faham radikalisme tertanam di generasi muda, di Kabupaten Ciamis khususnya,” pungkas Letkol Rudy. ■ vie


Suka berita ini ! Silahkan KLIK DISINI.
Masukan email anda untuk berlangganan berita terkini gratis

0 komentar :

Posting Komentar

Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.