Harkitnas, Gema 20 Mei Gelar Aksi Solidaritas
BANJAR, HR – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan juga reinkarnasi roh semangat perjuangan mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Mahasiswa 20 Mei (Gema 20 Mei) menggelar aks.
Meski sudah memasuki 17 tahun, namun Reformasi tahun 98 tetap saja tak membawa tranformasi birokrasi terhadap kondisi negeri ini. Agenda reformasi birokrasi dan transparansi kelembagaan negara belum matang terlaksana, khususnya di Kota Banjar. Tercatat sejak tahun 2012 - 2015 ada kasus korupsi di Kota Banjar dan hal ini jelas menimbulkan berbagai gejolak sosial yang muaranya adalah kesengsaraan masyarakat Banjar.
Selain itu juga mencederai wajah Kota Banjar sebagai kota yang sering mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam administrasi. Aksi dilakukan bertolak dari kampus STAIMA menuju gedung sekretariat dewan diterima oleh anggota dewan, Ir Sudrajat Anggadireja dan Budi Sutrisno. Sedangkan di Kantor Kejaksanaan Negeri para masa aksi diterima oleh Kasi Intel Rizal Ramdhani dan Sekretariat Daerah Kota Banjar diterima oleh Sekda Peny Fahrudin dan Wakil Walikota Darmaji Prasetya.
"Demi membuka tabir gelap kasus bansos yang saat ini sedang ditangani Kejari Banjar, kami meminta pada DPRD untuk menggulirkan hak angket dan menggunakan hak interpelasi, karena mekanisme penyalurannya itu melalui verifikasi dan juga ada SK Walikota. Berarti Walikota harus bertanggung jawab skandal bansos,” seru para massa aksi Gema-20 Mei.
Ditambahkan, sebagai lembaga yang menangani kasus korupsi massa aksi meminta Kejari untuk tidak hanya mengungkap kasus hibah tahun 2013 saja tapi ditahun - tahun sebelumnya tapi juga tahun 2009 dimana tercatat untuk bansos Rp23.141.522.177. Sedangkan untuk belanja hibah sebesar Rp22.250.939.722. “Oleh karena itu kami siap mengawal kasus korupsi di Kota Banjar,” pungkasnya.
Dalam rangkaian refleksi Harkitnas, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pelajar Mahasiswa Banjar (FPMB) melakukan aksi malam refleksi di Tugu Pahlawan di jalan Letjen Suwarto. Aksi malam refleksi ini FPMB dengan melakukan orasi dan malam renung kepada para pejuang selaku pahlawan bangsa.
Dalam orasinya, koordinator aksi, Saiful Amri mengajak para mahasiswa dan rakyat untuk mengevaluasi seluruh sector. “Jangan jadikan masyarakat sebagai boneka yang diombang-ambing tanpa kepastian," serunya.
Masih dalam rangkaian refleksi Harkitnasm pada Kamis (21/5) FPMB melakukan aksi penggalangan dana dengan tujuan mengajak seluruh elemen masyarakat menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu meringankan beban kaum duafa dan yatim piatu. Dalam aksi kali ini FPMB mendatangi titik keramaian diantaranya Taman Kota Banjar, Rest Area Banjar Atas, Alun-alun dan tempat lainya dengan dikoordinatori oleh Sandra Gumara. “Kami selaku pemuda harapan bangsa menghimbau keseluruh elemen masyarakat untuk menyisihkan sebagian hartanya agar tidak adanya ketimpangan social,” tegasnya. ■ dede supriadi