Minim Transportasi, Nyaris Terisolir Ilyas Merasa Natuna Dianaktirikan
Kapal perintis subsidi , insert Bupati Natuna H Ilyas Sabli |
NATUNA, HR - Kabupaten Natuna berada di Provinsi Kepulauan Riau kini seakan dalam kondisi nyaris terisolir. Sebabnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) telah mengalihkan pelayaran dua kapalnya yakni KM. Bukit Raya dan KM. Lawit dari Natuna ke Kalimantan dan Jawa selama musim mudik lebaran.
Akibatnya, kini transportasi ke Natuna hanya bisa melalui dua penerbangan komersial Wings air dan Sriwijaya yang harga tiketnya relatif mahal. Tiket rute Natuna - Batam dibandrol kisaran harga Rp.1,2 juta hingga Rp.1,4 juta, terlebih lagi jika berencana melanjutkan penerbangan ke pulau Jawa maka penumpang harus merogoh uang diatas Rp.2 juta.
Bukan tanpa alasan maskapai penerbangan mematok mahal harga tiket tersebut, karena minimnya pengguna jasa angkutan udara baik dari Natuna dan menuju ke Natuna. Faktor lainnya, dua maskapai tersebut tidak memiliki pesaing sehingga terjadi monopoli harga tiket.
Berdasarkan letaknya, Natuna merupakan gugusan pulau di ujung utara Indonesia, dan jauh dari daerah lain. Maka sangat lumrah jika masyarakat Natuna mendambakan transportasi yang cepat dan relatif terjangkau, untuk itu keberadaan pesawat hercules milik TNI AU atau biasa disebut PAUM (Pesawat Angkutan Umum Militer) sangat membantu mengatasi keterisolasian Natuna.
Masyarakat berharap, pesawat Hercules milik TNI AU itu tetap bersedia menumpangi masyarakat umum yang hendak terbang ke pelosok negeri, setelah kecelakaan menimpa Hercules C-130 di Medan, sumatera utara, selasa (30/6).
“Kami itu sudah nyaris terisolir, harga tiket pesawat mahal. Kami berharap PAUM tetap diperbolehkan melayani masyarakat Natuna. Kami justru berterimakasih kepada TNI AU yang mau menolong kami di daerah perbatasan,” Kata Wan Mia, mahasiswa asal Natuna yang kuliah di Tanjung Pinang beberapa waktu lalu.
Di tengah daruratnya keadaan transportasi, Pemerintah Kabupaten Natuna juga telah menyurati Gubernur Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Perhubungan Provinsi untuk mencari solusi minimnya transportasi.
“Saya sudah menyurati Gubernur Kepulauan Riau melalui Dinas Perhubungan Provinsi untuk bersama ke Kementerian Perhubungan guna menyampaikan keluhan beberapa tahun belakangan ini, Natuna merasa dianaktirikan dalam hal transportasi yang menjadi harapan namun selalu diabaikan.” Kata Bupati Natuna H.Ilyas Sabli saat rapat dengan para Penasihat Bupati, kamis(2/7).
Ilyas juga mengatakan, bahwa hingga saat ini Natuna masih mengandalkan subsidi kapal printis untuk mengangkut orang dan barang dari Natuna dan ke Natuna. Akan tetapi, keuangan daerah yang sepenuhnya bergantung pada dana bagi hasil Migas, dikurangi oleh pusat dengan alasan menurunnya harga lifting minyak, sehingga hal tersebut menghambat pemerintah Kabupaten Natuna untuk mensubsidi transportasi laut.■ fian
0 komentar :
Posting Komentar
Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.