Kamar Mandi SMKN 13 Jakbar Kurang Terawat
JAKARTA, HR - Buruknya kondisi toilet di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 13 Jakarta Barat mempunyai dengan keadaan yang kotor, tidak enak dipandang mata.
Pada saat wartawan mengkonfirmasi di ruang Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menyatakan di depan Kepala Sekolah mengatakan bahwa kamar mandi / toilet selalu dibersihkan setiap hari tetapi beberapa kali wartawan saat mengkonfirmasi masalah tersebut masih sama bahkan tidak ada yang berubah tetap saja kotor padahal kamar mandi tersebut dipasangi CCTV sehingga guru atau Kepala sekolah langsung bisa melihat keadaan kamar mandi tersebut.
Dan diduga pula di sekolah tersebut masih terdapat pungutan di setiap kelas sebesar Rp 2.000/ siswa tiap minggunya. Pungutan tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan kelas diantaranya sapu, spidol, foto copy dan lain – lain.
Lagi – lagi wakil Kesiswaan mengelak dan tidak mengakui adanya pungutan dengan mengatakan bahwa tidak benar ada pungutan di SMKN 13 karena kebutuhan di sekolah sudah terpenuhi semuanya, siswa tinggal melapor saja apa yang tidak ada. Demikian dijelaskan kepada HR.
Padahal pada saat Deklarasi Sekolah Aman Bencana di Balai agung selasa (19/1), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Gubernur DKI menyatakan kondisi sekolah di Ibukota saat ini banyak yang tidak memiliki sumber air bersih dan toilet sekolah yang jorok, kotor.
Mulai saat itu apabila ada Kepala Sekolah yang tidak mengerti soal keamanan, kenyamanan dan kesehatan, diminta Dinas Pendidikan DKI agar memberhentikannya sebagai guru, sebab menurutnya guru harus mempunyai hati untuk memperhatikan murid – muridnya.
”Saya ingin guru bisa memperhatikan murid–muridnya, mereka mesti punya hati, kalau ada guru yang tidak benar berhentikan saja,” ungkasnya. jm
0 komentar :
Posting Komentar
Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.