Pembangunan Fisik Rumah Sakit Internasional Mencapai 31 Persen
DENPASAR, HR - Rumah Sakit Provinsi Bali (RS Internasional Bali Mandara) yang dirancang sebagai rumah sakit bertaraf internasional akan tetap melayani layanan kelas 3 dengan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Hal itu ditegaskan Gubernur Made Mangku Pastika disela- sela meninjau pembangunan RS Bali Mandara di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (16/3) siang.
Gubernur Bali saat meninjau pembangunan
RS Internasional Bali Mandara.
|
Pastika didampingi Kadiskes dr I Ketut Suarjaya, Kadis Pekerjaan Umum I Nyoman Astawa Riadi, Karo Humas Dewa Gede Mahendra Putra dan Penanggungjawab Pembangunan Yusuf Munawar dari PT Delta Decon.
Menurut Pastika, RS Bali Mandara tidak hanya akan dinikmati oleh warga masyarakat kalangan mampu saja namun juga akan mernampung pasien yang berasal dari masyarakat miskin. “Yang tidak mampu dengan layanan kelas III juga kita siapkan dengan JKBM. Walaupun sudah ada JKN, JKBM tetap akan kita carikan solusi untuk rakyat miskin,” ujar Pastika.
Dikatakannya, RS Bali Mandara memang dikonsep berkelas internasional dengan layanan yang berkelas. Namun demikian, bukan berarti hanya untuk orang high class saja. “RS ini juga untuk masyarakat miskin dan bahkan juga bisa untuk pasien JKBM, “ tegas Pastika.
RS Bali Mandara, lanjut Pastika, memang sengaja dibuat untuk memenuhi pelayanan kesehatan seluruh masyarakat Bali. Perbandingan kondisi kamar dari ruang kelas III, kelas II, kelas I sampai VVIP juga tidak ada perbedaan jauh. “Kita jangan sampai mempertontonkan kesenjangan antara si miskin dan si kaya di sini,” ujarnya.
Pastika kemarin juga memerintahkan supaya interior rumah sakit dirancang tidak seperti rumah sakit pada umumnya. Saran Pastika lainnya, supaya ada penunjang-penunjang layanan. Misalnya pusat penjualan suplemen atau penunjang alat kesehatan. “Supaya kesannya, begitu masuk pertama bukan rumah sakit. Supaya pasien itu tidak takut duluan. Bila perlu begitu masuk pasien sudah merasa sembuh. Karena merasa tidak di rumah sakit. Saya mau rumah sakit ini terbaik di Bali,” kata Pastika serius.
Sementara Penanggungjawab Pembangunan Yusuf Munawar dari PT Deta Decon mengungkapkan, pembangunan fisik RS Bali Mandara telah mencapai 34 persen. Munawar menjelaskan pada bulan Juni nanti ditargetkan progres akan lebih besar dikarenakan alat-alat interior seperti lift dan lainnya sudah mulai dipasang. Untuk saat ini instalasi listrik, air dan ventilasi sudah mulai dikerjakan dan hampir selesai.
Sementara Kadis Kesehatan dr Suarjaya mengatakan, RS Bali Mandara dibangun menghabiskan dana Rp 400 miliar. Dana yang dianggarkan dari APBD Bali itu untuk fisik pembangunan sebesar Rp 200 miliar, sementara untuk pengadaan alat kesehatan sebanyak Rp 200 miliar.
Nantinya RS Bali Mandara terdiri dari 200 kamar dengan 176 bed. Sebanyak 176 bed tersebut rinciannya, 48 bed untuk kelas III, 52 bed untuk kelas II, 40 bed kelas I, 20 bed VIP, 10 bed VVIP serta 6 bed VVIP Suites. “Meskipun bertaraf internasional tetap melayani pasien kelas III sampai 30 persen,” ujar Suarjaya. ans
0 komentar :
Posting Komentar
Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.