Sony Singal Terpilih Ketua AAI DPC Jakut Periode 2016 - 2021
JAKARTA, HR – Musawarah Cabang (Muscab) III Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Assosiasi Advokat Indonesia (AAI) Jakarta Utara memilih Sony Singal, SH sebagai Ketua AAI DPC Jakarta Utara periode 2016-2021, yang diadakan di Hotel Grand Whiz, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (31/3).
Kanan; Sony Singal menerima Petaka dari Ketua Panitia Muscab III Setelah terpilih menjadi Ketua AAI DPC, Jakarta Utara periode 2016-2021. |
Sony Singal menang dari Abdulah Subur dengan perbandingan perolehan suara 36:10 dari 46 suara anggota AAI Jakarta Utara yang berhak memberikan suara.
Dari awal ada tiga orang yang mendaftarkan diri sebagai calon Ketua AAI DPC Jakarta Utara, yakni Abdul Subur SH, Sony Singal SH dan Elisa Manurung SH. Tetapi ditengah jalan Elisa Manurung mengundurkan diri menjadi calon Ketua DPC dan dia memilih bertarung mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Hal itu dilakukannya karena meihat hanya 1 orang saja Calon Ketua Dewan Kehormatan yakni Irwan Hadiwinata SH.
Tetapi begitu Advokat Revolusioner Elisa Manurung menyatakan pilihannya bertarung untuk Ketua Dewan Kehormatan, Irwan Hadiwinata, SH langsung menyatakan pengunduran dirinya calon Ketua Dewan Kehormatan dengan alasan pencalonannya hanya jika tidak ada yang mengajukan diri.
Akhirnya dengan suara aklamasi Advokat Revolusioner Elisa Manurung, SH menjadi Ketua Dewan Kehormatan periode 2016-2021, dan Ketua Dewan Penasehat diduduki Yohanes, SH.
Ketua DPC Irwan Hadiwinata menyerahkan Piagam Penghargaan
kepada Elisa Manurung atas loyalitas dan pengabdiannya terhadap AAI.
|
Ada dinamika yang berkembang sehingga membuat suasana di awal acara menjadi tegang. Ketegangan itu diciptakan Advokat Revolusioner Elisa Manurung yang mengajukan ke floor agar calon yang bersedia menjadi calon Ketua Dewan Kehormatan dapat dan diterima sebagai calon Ketua Dewan Kehormatan tanpa kehadiran dalam Muscab tetapi telah membuat pernyataan kesiapannya dipilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan diatas kertas bermaterai.
Perdebatan sengit terjadi justru antara panitia dengan anggota pemilih. Sementara sebahagian besar anggota pemilih menginginkan agar panitia melempar ke floor sebagaimana yang diajukan Elisa Manurung, agar floor yang menentukan. Tetapi panitia tetap tidak bersedia melempar ke floor. Atas desakan anggota agar panitia melempar ke floor, Ketua Panitia mengancam mengundurkan diri dan hingga terjadi skors sidang dua kali.
Pebahasan apakah seseorang dapat diterima sebagai calon Ketua Dewan Kehormatan tanpa kehadiran dalam muscab itu menurut Irwan Hadiwinata suatu pelanggaran Tatib dan menjadi preseden buruk jika dikabulkan. Tetapi menurut Advokat Revolusioner Elisa Manurung wacana itu adalah dinamika demokrasi.
“Kita jangan kembali kepada jaman dulu lagi. Kita harus dinamis dan inovatif agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman,” tegas Elisa.
Menurut sang Advokat Revolusioner melempar floor itulah demokrasi. Dari anggota ke anggota dan untuk anggota.“Panitia yang saya hormati, sebagai pimpinan sidang kami minta jangan mengadili, tetapi kembalikanlah demokrasi kepada anggota, sebab tidak ada dalam tatib yang menyatakan tidak boleh orang yang tidak hadir mencalonkan diri.Baru mencalonkan saja sudah ditolak, dimana demokrasi?” lontarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Elisa berharap agar demokrasi betul-betul di kedepankan yang menjadi pilar AAI kedepan. Dan musyawarah dan mufakat menjadi budaya AAI.
Kesuksesan acara Muscab ini menurut Sony Singal adalah kerja keras mantan Ketua DPC Irwan Adiwinata, SH yang sudah memimpin AAI DPC Jakarta Utara, selama dua Periode (10 tahun). “Dan sudah saatnya Pak Irwan Hadiwinata untuk memberikan wejangan-wejangan kepada pengurus baru ini,” ungkap Sony. tom
0 komentar :
Posting Komentar
Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.