Breaking News
Senin, 30 Maret 2015

PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH DI WILAYAH DURI KOSAMBI

JAKARTA, HR - Memasuki periode ketiga pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), pembangunan di Indonesia tahap ini difokuskan pada pemantapan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek.

Indonesia memiliki target menjawab isu dan tantangan pembangunan global, seperti Millenium Development Goals (MDG’s) dan Rio+20 yang harus dikejar beberapa tahun mendatang.

“Kementerian Pekerjaan Umum sebagai salah satu pilar penting pembangunan di Indonesia turut menjawab kebutuhan nasional tersebut yang tertuang dalam Rencana Stategis Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015-2019, berfokus pada penyediaan air minum dan sanitasi, kota tanpa kumuh dan pengembangan infrastruktur perdesaan,” hal ini dikatakan Koordinator Kota PNPM Mandiri Jakbar Laode Awaludin kepada HR kemarin.

Infrastruktur yang buruk menambah lokasi RW 04 terlihat kumuh
Kelurahan Duri Kosambi memiliki luas 591 Ha yang terdiri atas 15 RW dan 163 RT. Jumlah penduduk terbesar berada pada RW 01 yaitu sebesar 8.860 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada RW 06 yaitu mencapai 2.058 jiwa/Ha. Tingkat kepadatan Kelurahan Duri Kosambi pada tahun 2012 adalah 1.406 jiwa/Ha, tingkat kepadatan ini dikategorikan cukup tinggi namun pada tahun 2018, diprediksikan penduduk Kelurahan Duri Kosambi mencapai 8.3120 jiwa dengan tingkat kepadatan 141 jiwa/Ha.

RW 04, 05, 06, 07 dan RW 14 merupakan wilayah Kelurahan Duri Kosambi yang termasuk kedalam wilayah prioritas yang paling banyak mengalami berbagai permasalahan baik permasalahan lingkungan, sosial maupun ekonomi. Selain masalah kepadatan penduduk yang telah dijelaskan sebelumnya, wilayah RW tersebut juga menghadap permasalahan lingkungan, yaitu bencana banjir.

Banjir ini disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai yang melewati kawasan tersebut dan juga tidak berfungsinya saluran drainase yang ada saat ini. Hal ini menyebabkan banyak drainase yang tidak berfungsi secara maksimal dan mengakibatkan genangan bahkan memperparah banjir yang terjadi di RW 04 yang paling parah dalam hal permasalahan drainase ini.

Selain menghadapi permasalahan lingkungan, Kelurahan Duri Kosambi juga menghadapi permasalahan persampahan. Saat ini mereka membuang sampah di Jalan Daan Mogot dan sekitarnya sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak bersih.

Sementara itu, Koordinator LKM Tunas Mandiri kelurahan Duri Kosambi, Munawar atau yang bisa disapa Awang berharap semoga ada program yang bisa konsentrasi pada sektor infrastruktur, sosial dan ekonomi serta penanganan perumahan dan permukiman kumuh tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan peran aktif masyarakat setempat. Guna menciptakan penyediaan solusi yang tepat sasaran dan partisipatif melalui pemberdayaan masyarakat. didit


Suka berita ini ! Silahkan KLIK DISINI.
Masukan email anda untuk berlangganan berita terkini gratis

1 komentar :

Sebaiknya anda berkomentar dengan bijak. DILARANG berkomentar berbau sex, sara, dan lainnya yang melanggar hukum.